السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya agar berlindung dari syaitan saat membaca Al-Quran dan lainnya. Sebaliknya, Allah tidak memerintahkan, meski dalam satu ayat, agar kita berlindung dari nafsu. Rasulullah SAW menghimpun permohonan perlindungan dari nafsu dan syaitan dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.ad:
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya agar berlindung dari syaitan saat membaca Al-Quran dan lainnya. Sebaliknya, Allah tidak memerintahkan, meski dalam satu ayat, agar kita berlindung dari nafsu. Rasulullah SAW menghimpun permohonan perlindungan dari nafsu dan syaitan dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.ad:
“Bahawasanya Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a berkata, ‘Wahai Rasulullah! Ajarilah aku sesuatu yang harus ku katakan jika aku berada pada pagi dan petang hari.’ Beliau menjawab,‘Katakanlah, Ya Allah yang Maha Mengetahui yang gaib dan nyata, pencipta segenap langit dan bumi, Tuhan dan pemilik sesuatu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan nafsuku dan dari kejahatan syaitan beserta sekutunya, dan dari melakukan kejahatan terhadap nafsuku atau aku melakukannya terhadap seorang muslim.’…” (Riwayat At-Tirmidzi, Abu Daud, dan Ad-Darimi)
Memohon perlindungan kepada Allah atau isti’adzah mempunyai makna meminta penjagaan-Nya serta bersandar dan mempercayakan kepada-Nya.
Lafal
isti’adzah disebut sebagai ta’awwudz. Lafal ta’awwudz ada beberapa
macam sebagaimana yang diucapkan oleh Rasulullah SAW. Nabi SAW membaca
ta’awwudz dengan lafal, “A’udzu billahi minasy syaiythaanirrajiim, min hamazihi, wa nafkhihi, wa naftsihi.”
Dengan erti,
“Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk, dari semburannya (yang menyebabkan gila), dari kesombongannya, dan dari hembusannya (yang menyebabkan kerusakan akhlaq).”(Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, Ad-Daraquthni, Hakim dan disahkan olehnya serta oleh ibban dan Adz-Dzahabi)
Doa di bawah ini juga boleh dijadikan perisai dan ketahanan diri dari godaan syaitan kepada hamba yang lemah semangat, iman dan mudah dirasuk supaya tidak di goda oleh syaitan serta mengelak berlaku maksiat ketika berdua-dua dan lain-lain lagi.
Maksudnya:
Ayat 97
Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada Mu dari hasutan Syaitan-syaitan.
Ayat 98
Dan aku berlindung kepadaMu, wahai Tuhanku, supaya Syaitan-syaitan itu tidak menghampiriku.
Wasallam.
No comments:
Post a Comment